25 November 2010

Reuni SMP N 3 Depok



Guru-guru dan kepala sekolah (Ibu Larasati yang berbaju biru) saat itu

Doorprize yang menggoda dan banyak

Pembagian doorprize bersama MC yang manis he he he


Cewek-cewek yang rame dan bergaya he he he

Saatnya berpose bersama



Makan-makan, ayo makan, kenyangnya, weleh-weleh lezat nih :). Terima kasih untuk panitia yang menyediakannya.

Iman Hartono senior dan junior he he he, lumayan ada perbaikan keturunan khan :)

Mesranya, suami istri yang ternyata satu sekolah saat SMP dulu he he he, kalau jodoh mau kemana ya :).

Kelas 3-10

Kelas 3-9

Kelas 3-8

Kelas 3-7

Kelas 3-6

Kelas 3-5

Kelas 3-4

Kelas 3-3. Nah, teman ibu yang bernama Evita (berdiri paling kiri deret pertama) inilah yang diketahui merupakan Mamanya Laika yang satu sekolah dengan Retsi sejak TK. Wuahhh, baru tahu nih, kalau Bu Evita ini adalah Mamanya Laika he he he he (anak-anaknya sih udah kenal termasuk Neneknya Laika yang sering mengantar jemput. Kalau mamanya, ya baru tahu pas di acara reuni ini hua ha ha ha).

Kelas 3-2

Kelas 3-1

Yeaahh, tanggal 10 bulan 10 tahun 2010, ibu dan teman-teman alumni SMP N 3 Depok mengadakan reuni. Asyik dan rame banget. Acaranya seru banget. Udah lama banget deh nggak pernah ketemuan. Dan sekalinya bertemu jreng jreng kaget, tertawa, dan lupa namanya ha ha ha. Untung saja, panitia menempelkan nama kita masing-masing di baju so agak-agak ingatlah meskipun banyak lupanya he he he he he. Guru-gurunya juga hadir dan kepala sekolah yang begitu berwibawa dan bikjasana juga hadir. Wahhhhhh seneng banget nih. Ehhmm, tidak menyesal deh bayar 150 ribu karena yang diterimanya sangat mengesankan termasuk hadiah doorprizenya. Ibu dapat tas "si Lepi" yang cakep deh juga payung berbunga-bunga warna merah yang cantik. Souvenirnya juga sangat mengesankan, mug dengan tempelan kata-kata "Persahabatan Abadi", minyak wangi nonalkohol yang baunya harum sekali, cokelat, kartu perdana AXIS dengan pulsa 5 ribu, dan dibungkus dengan tas kain yang dijahit tangan berwarna pink. Wahhh, tas kainnya yang cantik tuh bisa dipakai untuk membawa dompet dan hape jika menjemput Retsi dari sekolah. Nggak perlu bawa tas kerja yang agak besar khan kalau hanya menjemput Retsi saja. Cukup apik dan bergaya. Makanannya juga enak dan banyak. Nggak usah khawatir akan kehabisan atau tidak kebagian deh, wong sampai mau pulang saja masih banyak tuh makanannya. Dapat snack juga yang langsung disantap oleh Retsi (waktu itu ibu membawa Retsi saja karena bapaknya lagi sibuk dengan "si Picantonya"). Sangat senang bertemu dengan teman-teman lama lagi.

19 November 2010

Harry Potter 7 dan "Relikui Kematian"



Sampul bukunya terbitan dalam negeri (dari upload.wikimedia.org dan c0181301.cdn.cloudfiles.rackspacecloud.com).

Sampul bukunya edisi dewasa (dari www.harry-potter-movie-buzz.com).

Sampul bukunya edisi anak-anak (dari upload.wikimedia.org).


Harry Potter memasuki umur 17 tahun di mana ia mencapai umur kedewasaan secara dunia sihir. Sebelum berumur 17 tahun, Harry masih terlindung dari Voldemort selama ia tinggal di rumah keluarga Dursley yang memiliki pertalian darah dengannya. Dengan memasuki umur kedewasaannya, mantera itu akan terangkat dengan sendirinya dan mengharuskan Harry untuk melindungi dirinya sendiri.

Atas informasi dari Severus Snape, Lord Voldemort dan para pengikutnya mengetahui informasi mengenai akan terangkatnya mantera perlindungan ini dan berencana untuk menyergap Harry ketika ia akan meninggalkan rumah keluarga Dursley. Voldemort juga sedang mencari tongkat sihir baru yang dapat mengatasi tongkat sihir Harry. Sesaat sebelum mantera perlindungan Harry berakhir, keluarga Dursley diamankan ke tempat yang dirahasiakan, dan beberapa anggota Orde Phoenix tiba untuk mengawal Harry ke tempat yang aman. Enam orang menyamar sebagai Harry, tapi Harry yang asli ketahuan dalam perjalanan dan diserang oleh Voldemort dan para Pelahap Mautnya. Harry berhasil melarikan diri ke rumah keluarga Weasley, the Burrow, tapi Hedwig dan Mad-Eye Moody terbunuh dalam pertempuran.

Beberapa hari kemudian, Menteri Sihir Rufus Scrimgeour tiba di kediaman Weasley dan memberikan warisan Dumbledore untuk mereka: Deluminator untuk Ron (alat seperti korek api yang dapat memadamkan/menyalakan cahaya); buku cerita anak-anak penyihir untuk Hermione; dan untuk Harry, pedang Godric Gryffindor dan Snitch pertama yang ditangkap Harry dalam pertandingan Quidditch pertamanya. Namun demikian, pedang Gryffindor ditahan oleh Menteri Sihir, karena kementerian berpendapat bahwa pedang tersebut bukanlah milik Dumbledore. Belakangan, dari Snitch itu muncul sebuah petunjuk yang ditulis oleh Dumbledore: "Aku membuka pada penutup" ("I open at the close"). Walaupun ketiganya belum dapat mengetahui mengapa Dumbledore meninggalkan masing-masing mereka benda-benda tersebut, mereka mempercayai bahwa benda-benda itu dimaksudkan entah bagaimana untuk membantu mereka menemukan [horcrux]-horcrux Voldemort.

Dalam resepsi pernikahan Bill Weasley dan Fleur Delacour, Patronus dari Kingsley Shacklebolt muncul dengan peringatan bahwa Kementerian Sihir telah jatuh dan para Pelahap Maut sedang mendatangi mereka. Harry, Ron, dan Hermione melarikan diri dengan berdisapparate, dan akhirnya berlindung di markas besar Orde Phoenix yang telah ditinggalkan di Grimmauld Place nomor dua belas, rumah yang diwarisi Harry dari Sirius Black. Di rumah ini, Harry mendapati bahwa ternyata adik Sirius, Regulus yang tewas oleh Voldemort, memiliki nama Regulus Arcturus Black yang berinisial sama dengan "R.A.B." yakni orang yang mengambil Horcrux liontin Salazar Slytherin dari gua pinggir laut yang tersembunyi.[HP6] Hermione teringat pernah melihat sebuah liontin di antara barang-barang milik Kreacher, peri rumah di tempat itu. Kreacher merujuk Mundungus Fletcher yang mengakui telah mencuri liontin itu dari si peri rumah dan menggunakannya untuk menyogok Dolores Umbridge. Yakin bahwa liontin itu salah satu Horcrux yang sedang mereka cari, ketiganya memasuki Kementerian Sihir menggunakan samaran Ramuan Polijus. Mereka berhasil mengambil liontin itu dari leher Umbridge tanpa disadarinya, tapi tempat persembunyian mereka di Grimmauld Place berhasil diketahui musuh.

Ketiga sahabat itu melarikan diri. Mereka tidak berhasil membuka apalagi menghancurkan liontin itu, dan bergantian memakai liontin itu untuk menjaganya. Mereka juga berhasil mengetahui bahwa pedang "warisan Dumbledore" yang ditahan oleh kementerian sebenarnya adalah pedang tiruan; dan bahwa pedang Gryffindor yang aslilah yang dapat menghancurkan Horcrux-Horcrux itu. Harry hendak mencari pedang itu, tapi Ron, yang khawatir akan keamanan keluarga dan kecewa karena ternyata Harry tidak memiliki rencana apa pun dari Dumbledore, meninggalkan Harry dan Hermione. Keduanya kemudian pergi ke Godric's Hollow untuk mencari pedang itu. Di sana, mereka disergap oleh Voldemort dan Nagini. Ketika mereka berhasil melarikan diri, Hermione tanpa sengaja mematahkan tongkat sihir Harry.

Di Hutan Dean, Harry melihat sebuah Patronus berbentuk Rusa betina di dekat tempat mereka berkemah. Patronus itu membawanya ke sebuah kolam es berisikan pedang Gryffindor. Ketika Harry berusaha untuk menyelam ke dalam kolam es untuk mengambil pedang tersebut, Horcrux liontin yang dikenakannya tiba-tiba mengetat dan berusaha mencekik lehernya. Ron, yang menggunakan Deluminator untuk mencari Harry dan Hermione, tiba dan berhasil menyelamatkan Harry dari tenggelam di kolam itu, mengambil pedang, dan kemudian berhasil menghancurkan liontin itu. Ron memperingatkan Harry dan Hermione bahwa nama Voldemort sekarang telah menjadi dimanterai Tabu - sehingga orang yang berani menyebut nama itu akan menyebabkan tempatnya bersembunyi akan tersingkap..

Ketiga sahabat pergi mengunjungi Xenophilius Lovegood, ayah Luna, untuk menanyakan mengenai simbol yang pernah mereka lihat dari tato Xenophilius dan simbol yang sama dengan simbol yang ada di buku anak-anak milik Hermione. Lovegood menyatakan bahwa simbol itu adalah simbol dari Relikui Kematian (the Deathly Hallows), tiga benda legendaris yang dapat menaklukkan kematian: Tongkat sihir Elder (Elder Wand), Batu Kebangkitan (Resurrection Stone), dan Jubah Gaib. Ketika ditekan mengenai keberadaan Luna, Lovegood mengakui bahwa para Pelahap Maut telah menculik putrinya; dan bahwa ia juga telah memberitahu Kementerian Sihir (yang telah dikontrol oleh para Pelahap Maut) mengenai keberadaan ketiganya; namun mereka berhasil melarikan diri.

Beberapa pemburu harta karun menangkap ketiganya di perkemahan mereka setelah Harry secara ceroboh menyebut nama Voldemort. Mereka dipenjarakan di rumah keluarga Malfoy, bersama-sama dengan Luna Lovegood, Dean Thomas, Ollivander si pembuat tongkat sihir, dan goblin Griphook. Ketika menemukan pedang Gryffindor di antara milik mereka, Bellatrix Lestrange mencurigai bahwa mereka telah mencuri masuk ke tempat penyimpanan miliknya di Bank Gringott. Bellatrix menyiksa Hermione untuk mendapatkan informasi. Dobby berapparatePetter Pettigrew turun ke bawah tanah untuk menyelidiki kegaduhan dan mencekik Harry, yang mengingatkan bahwa Pettigrew berhutang nyawa kepadanya.[HP3] Cengkeraman Pettigrew melemah, tangan peraknya terlepas dan mencekik tuannya sendiri sampai mati sebagai balasan hutang nyawa itu. Harry dan Ron berlarian menaiki tangga untuk menyelamatkan Hermione. Ron melucuti Bellatrix sementara Harry mengalahkan dan mengambil tongkat sihir Draco. Dobby muncul kembali ke penjara bawah tanah tempat dimana mereka disekap dan mereka berempat berapparate ke rumah Bill dan Fleur Weasley. Sesaat sebelum mereka menghilang, Bellatrix melemparkan pisau dan secara fatal menembus tubuh Dobby.

Di kediaman Bill, Ollivander membenarkan akan keberadaan Tongkat Elder itu. Ia juga mengungkapkan bahwa sebuah tongkat sihir dapat memilih untuk berganti ke tuan yang baru jika pemiliknya dikalahkan atau dilucuti. Tindakan Bellatrix meyakinkan ketiga sahabat itu bahwa ada Horcrux lain yang disembunyikan di lemari besi Lestrange. Dengan bantuan Griphook, mereka memasuki Gringotts dan berhasil mengambil Horcrux yang lainnya, Piala Helga Hufflepuff. Griphook mencuri pedang Gryffindor, karena menganggap bahwa pedang itu sesungguhnya adalah milik kaum Goblin, dan ketiga sahabat berhasil melarikan Horcrux Piala itu. Dengan kejadian ini, Voldemort, yang berhasil mencuri Tongkat Elder dari makam Dumbledore, menyadari sepenuhnya bahwa Harry Potter dan sahabat-sahabatnya sedang mencari dan menghancurkan Horcrux-Horcruxnya. Secara tidak sengaja, pikiran Harry terhubung dengan pikiran Voldemort yang mengungkapkan bahwa ada satu lagi Horcrux yang disembunyikan di Hogwarts. Harry segera menyadari bahwa Horcrux di Hogwarts ini adalah Mahkota Rowena Ravenclaw.

Di Hogsmeade, Aberforth Dumbledore membantu Harry, Ron, dan Hermione untuk menyelinap masuk ke Hogwarts. Harry memperingatkan para staf pengajar Hogwarts bahwa Voldemort akan segera datang menyerbu. Orde Phoenix, Laskar Dombledore, para pelajar, dan banyak alumni Hogwarts tiba di sana ketika para pengikut Voldemort tiba menyerang. Pertempuran ini memakan banyak korban, di antaranya adalah Fred Weasley, Remus Lupin, Nymphadora Tonks, dan Colin Creevey. Sementara Harry mencari Horcrux Mahkota itu, Ron dan Hermione memasuki Kamar Rahasia untuk mengambil taring ular Basilisk yang dahulu dibunuh oleh Harry.[HP2] Hermione menggunakan taring itu untuk menghancurkan Horcrux Piala Hufflepuff. Dalam pencarian itu, Harry kemudian teringat bahwa ia pernah melihat Mahkota itu di Kamar Kebutuhan. Di kamar itu, ketiganya diserang oleh Malfoy, Crabbe, dan Goyle. Crabbe mempergunakan mantera Fiendfyre yang sangat kuat yang malah membunuh dirinya sendiri dan juga menghancurkan mahkota itu.

Pikiran Harry terhubung dengan pikiran Voldemort kembali, dan ketiganya segera pergi ke Shrieking Shack. Mereka mendengar Voldemort memberitahu Snape bahwa Tongkat Elder tidak dapat digunakannya dengan baik dikarenakan Snape telah menjadi tuan atas Tongkat itu setelah Snape membunuh pemilik Tongkat itu sebelumnya, Albus Dumbledore.[HP6] Voldemort yakin bahwa dengan membunuh Snape maka Tongkat itu akan menjadi miliknya seutuhnya. Ia menyuruh Nagini untuk membunuh Snape, kemudian pergi ke Hogwarts. Ketika Snape sedang jatuh sekarat, ia memberikan Harry memorinya. Memori ini kemudian mengungkapkan bahwa Snape, sekalipun tidak sepenuhnya baik, adalah orang yang setia kepada Dumbledore, didorong oleh cinta seumur hidupnya kepada ibu Harry, Lily Potter. Dumbledore, yang hidupnya sudah tidak lama lagi akibat kutukan yang mengenainya dari Horcrux Cincin Gaunt, telah menyuruh Snape untuk membunuh Dumbledore bila perlu, untuk melindungi peranan Snape dalam Orde Phoenix dan juga untuk menggantikan Draco Malfoy yang ditugasi Voldemort untuk membunuh kepala sekolahnya. Adalah Snape juga yang mengirimkan Patronus Rusa betina yang mengantar Harry ke pedang Gryffindor. Memori itu juga mengungkapkan bahwa Harry sendiri adalah Horcrux — Voldemort tidak akan dapat dibunuh selama Harry masih hidup.

Pasrah akan nasibnya, Harry pergi seorang diri ke Hutan Terlarang di mana Voldemort telah menunggu. Dalam perjalan itu, Harry menemukan petunjuk dari Snitch, yang membuka dan di dalamnya terdapat Batu Kebangkitan. Harry memanggil arwah dari orang tuanya, Sirius Black dan Remus Lupin, yang menenangkan dan menemaninya ke tempat Voldemort. Ia kemudian membiarkan kutukan Voldemort, Avada Kedavra, mengenai dirinya. Harry terbangun di suatu tempat seperti di dunia lain dan tidak yakin apakah ia masih hidup atau sudah mati. Albus Dumbledore muncul dan menjelaskan bahwa bagian jiwa Voldemort yang berada di dalam diri Harry telah dihancurkan oleh kutukan pembunuh itu. Ia menjelaskan juga bahwa seperti Voldemort tidak dapat dibunuh sementara bagian jiwanya masih tersisa, maka Harry juga tidak dapat dibunuh sementara darahnya masih mengalir di tubuh Voldemort. Harry, yang berhasil "mengalahkan maut" dengan menyatukan ketiga Relikui Kematian, mendapat pilihan untuk "meninggalkan dunia" atau kembali hidup di dunia.

Harry memilih hidup kembali, tapi ia berpura-pura telah tewas. Voldemort menyuruh Hagrid untuk membawa Harry ke Hogwarts sebagai tanda kemenangan. Ketika pertempuran memanas kembali, Harry memakai Jubah Gaib. Neville menarik pedang Gryffindor dari Topi Seleksi dan berhasil memenggal kepala Nagini, menghancurkan Horcrux terakhir. Penduduk desa Hogsmeade, para Centaurus dari hutan, dan para peri rumah Hogwarts ikut dalam pertempuran melawan para Pelahap Maut, yang mulai berbalik kalah unggul dalam jumlah. Di dalam kastil, McGonagall, Kingsley, dan Slughorn berduel melawan Voldemort; sementara Ginny, Hermione, dan Luna melawan Bellatrix Lestrange. Ketika sebuah kutukan pembunuh hampir mengenai Ginny, Molly Weasley terjun ke pertempuran, mendorong para gadis menjauh, dan dengan sengit bertempur dengan Bellatrix. Ia berhasil membunuh Bellatrix dengan manteranya. Harry menampakkan dirinya kembali dan menantang Voldemort. Harry berhasil menyimpulkan bahwa Voldemort bukanlah pemilik sejati dari Tongkat Elder. Ketika Draco Malfoy melucuti Dumbledore di Menara Astronomi, Draco tanpa sadar telah menjadi pemilik Tongkat Elder; dan ketika Harry belakangan merebut tongkat Draco setelah mengalahkannya, ia sendiri menjadi pemilik baru yang sejati dari Tongkat Elder. Voldemort melemparkan Kutukan Pembunuh kepada Harry yang dilawan Harry dengan Mantera Pelucutan Senjata; namun Tongkat Elder melindungi tuannya sehingga kutukan Voldemort memantul dan berbalik membunuh Voldemort sendiri.

Setelah pertempuran berakhir, Harry mendatangi lukisan Dumbledore. Ia memberitahu bahwa ia akan menyimpan Jubah Gaib itu, tapi untuk mencegah ketiga Relikui Kematian itu bersatu kembali, Batu Kebangkitan akan dibiarkan di tempat ia terjatuh di Hutan Terlarang, dan Tongkat Elder akan dikembalikan ke makam Dumbledore. Jika Harry kelak meninggal tanpa terkalahkan, maka kekuatan Tongkat Elder akan padam seiring dengan kematiannya. Lukisan Dumbledore menganggukkan persetujuannya. Sebelum menempatkan Tongkat Elder kembali ke makam itu, Harry mempergunakannya untuk memperbaiki tongkat sihirnya sendiri yang patah, karena Harry merasa lebih nyaman menggunakan tongkat miliknya sendiri.

Sembilan belas tahun kemudian, Harry telah menikah dengan Ginny Weasley, dan mereka memiliki tiga anak bernama James Sirius, Albus Severus, dan Lily Luna. Ron dan Hermione juga menikah dan memiliki dua anak, Rose dan Hugo. Keluarga-keluarga itu bertemu di Stasiun King's Cross, di mana Albus akan memasuki tahun pertamanya bersekolah di Hogwarts. James, anak pertama mereka, sudah bersekolah di Hogwarts, sementara Lily baru akan masuk ke Hogwarts dua tahun kemudian.

Anak baptis Harry yang berumur sembilan belas tahun, Teddy Lupin, ditemukan berpapasan dengan Victoire Weasley (putri Bill dan Fleur) di salah satu kompartemen kereta. Teddy tampaknya sangat dekat dengan keluarga Potter, dengan perkataan Harry, "Ia sudah datang untuk makan malam bersama empat kali seminggu."

Harry juga melihat Draco Malfoy dan istrinya bersama putra mereka, Scorpius. Malfoy menganggukkan kepala singkat ke Harry, kemudian pergi.

Harry menenangkan Albus, yang khawatir akan masuk ke Slytherin. memberitahu bahwa Severus Snape, dari mana nama Severus diambil, adalah seorang Slytherin dan ia adalah orang yang paling berani yang pernah ditemuinya. Harry juga membocorkan bahwa Topi Seleksi akan mengikuti pilihan seseorang.

Neville Longbottom telah menjadi guru Herbologi dan berteman baik dengan Harry.

Buku ini diakhiri dengan pengungkapan bahwa bekas luka Harry tidak pernah sakit lagi selama sembilan belas tahun sejak Pangeran Kegelapan dikalahkan, dan semuanya berjalan dengan baik.

artikel dari id.wikipedia.org dan semua gambar diambil dari 4.bp.blogspot.com, i.telegraph.co.uk, www.metrotainment.net, zaiifile.files.wordpress.com, dan photogallery.filmofilia.com.

15 November 2010

Vampire Diaries: Film dan Novelnya

Setelah dibaca, ada beberapa hal yang berbeda antara novel dengan film serinya (entah memang dihilangkan atau belum muncul). Perbedaan dengan alur ceritanya adalah nama (nama depan tokohnya sama, tapi nama keluarganya yang beda). Misalnya Tyler Lockwood , di bukunya ditulis Tyler Smallwood. Perbedaan lain adalah Caroline Forbes, di serial dia termasuk geng-nya Elena, tapi di bukunya adalah mantan temen yang jadi musuh Elena. Temen deket Elena tidak hanya Bonnie, tapi ada juga Meredith. Adik Elena di bukunya adalah perempuan dan amanya Margareth (4 tahun), sementara di filmnya adalah laki-laki bernama Jeremy (15 tahun). Perbedaan lain versi novel dan film serialnya adalah asal Stefan dan Damon. Di film serial, kakak beradik ini memang leluhur Mystic Falls, sementara di bukunya, mereka berasal dari Florence Italia. Nama keluarganya sendiri bukan Salvatore, Salvatore ini dipakai oleh Stefan untuk mengganti nama keluarganya setelah dia jadi vampire dan mengangap dirinyalah yang membunuh Katherine (wanita yang diperebutkan karena mereka saling mencintai oleh kakak beradik ini). Salvatore dalam bahasa Inggris berasal dari kata Salvation, artinya penyelamatan. Maksudnya, selamat dari dosa. Stefan, Katherine, dan Damon menjadi vampire sejak abad 15. Sejak kematian Katherine, Stefan selalu bersembunyi menghindari Damon yang masih marah karena kematian Katherine.

dari psyliterarture.wordpress.com dengan perubahan.

Versi lain dari sampul filmnya terbitan luar negeri.
dari www.mobileddl.com

Dari judulnya sudah bisa terbayang jalan ceritanya. Konflik yang dialami para tokoh mulai menanjak. Awal cerita dikisahkan bagaimana Elena mencari Stefan dibantu teman-temannya, Bonnie, Meredith, dan Matt menggunakan beragam cara. Dari mulai mencari ke boarding house (tempat tinggal Stefan, bukan Salvatore’s Manor seperti di film) melakukan upacara mistis dengan Bonnie yang keturunan penyihir hingga mencari di kuburan dan rumah-rumah tua zaman civil war tahun 1800-an. Elena sempat menemui Damon dan Damon mengatakan kalau Stefan sudah meninggal. Kemiripan Elena dengan Katherine membuat Damon ingin memiliki Elena, Damon ingin menjadikan Elena vampire dan pasangannya.

Disini diketahui bahwa kekuatan vampire tidak hanya sebatas mind control saja tapi kalo udah jagoan (udah lama jadi vampire dan banyak minum darah orang) kekuatan atau “the Power” ini bisa juga mengatur cuaca. Kemampuan lain adalah vampire bisa berubah wujud menjadi binatang, tapi tidak semua jenis hanya beberapa saja. Misalnya Stefan pada the fury bisa berubah menjadi seekor elang.

Singkat cerita akhirnya Stefan ditemukan dalam keadaan mengenaskan. Bukti kuat menunjukkan kalau Stefan menghilang karena rivalry dengan Damon, tapi Damon tidak mengakuinya. Sementara di Fell’s Church semakin sering muncul kejadian2 aneh. Tyler Lockwood yg punya dendam pribadi dengan Stefan berusaha mengarahkan bukti bahwa apa yang terjadi di Fell’s Church gara2 Stefan. Konfliknya semakin meningkat sampai akhirnya Elena yang putus asa berlari ke boardinghouse, disana ia dikejar-kejar “sesuatu” sampai akhirnya di tenggelam dan….mati di tangan Stefan. Stefan kalap dan mencari Damon, ia yakin apa yang terjadi pada Elena adalah kesalahan Damon. Stefan pun batal puasa minum darah manusia… akhir ceritanya adalah Stefan dan Damon berantem karena Elena meninggal.

dari psyliterarture.wordpress.com dan cerita-utama.serambi.co.id


Versi lain dari sampul film dan novelnya terbitan luar negeri dengan judul yang sama.
dari simania.co.il dan www.usedbooks.co.nz

Novel pertama dari rangkaian yang panjang, the awakening memperkenalkan kita dengan karakter tokoh2nya dan relasi antar tokoh. The vampire diary ini menceritakan kehidupan Elena Gilbert melalui penulisan diary dia. Bagaimana seorang perempuan superstar sekolah, an all American girl, the blond popular, beautiful dan wealthy family hidup bersama teman-temanya. Tapi Elena yang tampak sangat percaya diri ini, butuh perjuangan tiap hari saat ke sekolah. Kehilangan orang tua membuatnya ada yang kurang dengan hidupnya. Jadi ia hamper selalu memakai “topeng” agar ia terlihat kuat.

Karena ia seorang superstar, tak jarang Elena Gilbert sering gonta-ganti pacar, begitupun temannya Bonnie McCullough dan Meredith. Di ceritakan Elena baru saja putus dari Matt dan Elena langsung tertarik dengan siswa baru di sekolahnya, Stefan. Stefan yang di gambarkan drop dead gorgeous dan berpakaian “ber-merk” tentu bukan hanya Elena yang tertarik, tapi ada juga Caroline Forbes yang dulu pernah jadi teman Elena tapi sekarang sudah berubah jadi rivalnya.

Di awali dengan rasa penasaran karena Stefan selalu menjauh darinya tapi menerima kehadiran Caroline, Elena terus berusaha mengejar Stefan dengan niat ingin jadi pacarnya hingga sampai titik Elena hanya ingin tahu kenapa Stefan menghindarinya a.k.a hopeless. Percintaan ini diiringi misteri-misteri pembunuhan serta kasus penyerangan terhadap warga Fells Church, Vicki Bennet.

Cerita Stefan- Elena ini berlanjut sampai akhirnya Stefan ke gap sedang melakukan ritualnya, memangsa hewan (he’s a vampire on a diet). Dari situ Stefan baru membuka diri pada Elena bahwa ia adalah vampire. Stefan bercerita bagaimana ia menjadi vampire, tentang cinta segitiganya dengan Katherine dan kakaknya Damon.

The awakening berakhir saat Stefan menghilang setelah pembunuhan Mr. Tanner terjadi. Dari pembunuhan-pembunuhan yang terjadi, Stefan menjadi tersangka utama karena korbannya kehabisan darah. Tyler Lockwood yang pernah dihajar Stefan membuat plot (ngarang2 gitu) agar Stefan menjadi tersangka dan diusir dari kota Fells Church. Elena yang ditinggal tanpa kabar (karna saat ini ditulis penggunaan handphone belum marak seperti sekarang) terus mencari Stefan.

dari psyliterarture.wordpress.com dan www.kutukutubuku.com

03 November 2010

Ada Manten di Surabaya




Mengiringi manten ke pelaminannya dan melihat acara adatnya.


Oom dan Tante dari Surabaya, Kediri, dan Blitar berfoto. Nah, ini keluarga dari pihak Eyang Kakungnya Retsi.


Nah, ini dia mantennya Tante Erlin dan suaminya (hehehe lupa nama panggilannya :D maaf ya). Suaminya asli dari Madura lho.

Ibu Andrie, Bapak Rusli, Dan Si Cantik Retsi.

Retsi dan Eyang Putri dan Kakungnya, wahhhh wajah-wajah yang capek dan lelah karena baru sampai jam 12 malam dari Jakarta he he he he (juteeekkkk ya).

Mas kawinnya seperangkat alat salat dan perhiasan, cantiknya :).

Setelah akad nikah dan sah dinyatakan sebagai suami istri.


Kehebohan menjelang akad nikah dan resepsi. Waaahhh dandannya mulai jam 3 pagi, hia hia hiaa ngantriiii dan ngantukkkkkkk he he he he :)

Tanggal 4 Juli 2010, Tante Erlin (Adik sepupu Ibu) yang di Surabaya menikah. Kami yang di Jakarta menyempatkan diri untuk hadir karena Eyang Kakungnya Retsi bertindak sebagai saksi dari pihak perempuan (Eyang Kakung khan anak pertama dari keluarganya). Dari Jakarta kamis malam setelah pulang kerja. Mulai berangkat jam 8 malam dari rumah, wedeeehhh cuapekknya pooll :(. Sopirnya pasti lebih capek khan he he he kasihan ya Bapak Rusli sebagai pengemudi tunggal :D. Sampai Semarang jam 12 siang karena jalan tol Jakarta Cikampek Macet dan lamaaaaa banget macett cett nya :(. Tadinya mau istirahat dulu di Semarang di Rumah kakaknya Pak Rusli (Mas Roviq) di Banyumanik, tapi tidak jadi karena takut nggak nyampe pas acara H nya. Lanjutkan perjalanan lewat utara. Jalannya sempit dan benar-benar di pinggir laut utara. Wedeeehhh serem banget karena banyak truk dan bus yang lewat. Huhff, akhirnya sampai juga di Surabaya jam 12 malam. Istirahat sebentar terus lanjut ke rumahnya manten. Meskipun badan capek dan mau rontok (kayak daun yang berguguran aja ya), tapi hati senang.