27 Juli 2009

Interaksi Obat dengan Makanan atau Minuman

Hasil kerja obat di dalam tubuh kita memang sangat mungkin dipengaruhi oleh makanan atau minuman yang kita konsumsi. Hal ini dikenal sebagai peristiwa interaksi obat-makanan. Selain dengan makanan, berbagai obat yang kita konsumsi pada saat bersamaan juga dapat saling berinteraksi satu sama lain. Interaksi obat-makanan (food-drug interaction) atau interaksi antar obat (drug interaction) ini dapat mengurangi khasiat atau kemanjuran obat, bahkan dapat menimbulkan efek yang membahayakan pasien.

Teh, kopi, susu, tape, atau makanan apa saja yang kita makan berpotensi untuk mengadakan interaksi dengan obat yang kita konsumsi. Oleh sebab itu minum obat sebaiknya dengan air putih saja, kecuali untuk obat-obat tertentu. Pada posting kali ini saya akan menyampaikan beberapa macam jenis makanan atau minuman yang dapat berinteraksi dengan obat jika di makan atau di minum bersamaan dengan obat.

Teh
Teh mengandung senyawa tanin yang dapat mengikat berbagai senyawa aktif obat, sehingga sukar diabsorpsi atau diserap dari saluran pencernaan. Jika obat diminum bersama dengan the maka efek dari obat akan berkurang, karena senyawa obat bisa berinteraksi dengan senyawa tanin. Oleh karena itu minum obat jangan dengan air teh, cukup dengan air putih saja.

Susu
Susu mempunyai sifat dapat menghambat absorpsi zat-zat aktif tertentu terutama antibiotika. Jika obat kurang diabsorbsi, berarti daya khasiat atau kemanjurannya juga akan berkurang, sehingga penyembuhan mungkin tidak akan tercapai. Oleh sebab itu, jika kita sedang mengkonsumsi antibiotika, misalnya ampisilin, amoksilin, kloramfenikol dan lain-lain, sebaiknya jangan minum susu, apalagi minum obat antibiotika tersebut bersama dengan susu. Jika kita ingin minum susu juga, sebaiknya tunggu sekitar 2 jam setelah atau sebelum minum antibiotika, agar penyerapan obat antibiotika tersebut di saluran pencernaan tidak terganggu.
Tidak semua jenis obat tidak baik dikonsumsi bersama-sama dengan susu. Ada beberapa obat, terutama yang bersifat mengiritasi lambung, justru dianjurkan untuk diminum bersama susu atau pada waktu makan. Gunanya agar susu atau makanan tersebut dapat mengurangi efek iritasi lambung dari obat yang dikonsumsi.
Walaupun susu dapat sedikit mengurangi daya kerja obat-obat tersebut, namun efek perlindungannya terhadap iritasi lambung lebih bermanfaat dibandingkan dengan efek penurunan daya kerja obat yang sangat sedikit. Obat-obat seperti ini, contohnya obat-obat antiinflamasi nonsteroid seperti asetosal dan ibuprofen, yang biasa diberikan untuk meredakan atau mengurangi rasa sakit, nyeri, atau demam.

Kopi
Bagaimana dengan kopi? Kopi, sebagaimana kita ketahui, mengandung kafein. Kafein bekerja menstimulasi atau merangsang susunan syaraf pusat. Jadi, agar efek stimulan terhadap susunan syaraf pusat tidak berlebihan, hindari mengkonsumsi bahan-bahan yang mengandung kafein seperti kopi, teh, coklat, minuman kola, dan beberapa merek minuman berenergi (energy drink) ketika kita sedang dalam pengobatan menggunakan obat-obat yang juga dapat merangsang susunan syaraf pusat seperti obat-obat asma yang mengandung teofilin atau epinefrin.

Alkohol
Walaupun sebagian besar rakyat Indonesia bukan peminum alkohol, tetapi patut juga disampaikan disini bahwa ketika kita minum obat sebaiknya sama sekali berhenti minum alkohol. Alkohol mempunyai pengaruh yang sangat kuat terhadap fisiologis tubuh, sehingga dapat mengganggu atau bahkan mengubah respons tubuh terhadap obat yang diberikan. Contohnya, obat-obat antihistamin atau antialergi (biasanya diberikan untuk meringankan gejala alergi, flu atau batuk) umumnya menyebabkan mengantuk. Konsumsi antihistamin bersama dengan alkohol akan menambah rasa kantuk dan memperlambat performa mental dan motorik.
Alkohol juga akan meningkatkan risiko perdarahan lambung dan kerusakan hati jika dikonsumsi bersama obat-obat penurun demam seperti parasetamol.

Tape
Tape, walaupun sedikit, sudah kita ketahui mengandung alkohol, terutama tape ketan atau tape beras. Oleh sebab itu sebaiknya kurangi atau hindari makan tape ketika kita mengkonsumsi obat-obat yang dapat berinteraksi dengan alkohol seperti yang diuraikan di atas.

Pengaruh makanan atau minuman terhadap obat dapat sangat signifikan atau hampir tidak berarti, bergantung pada jenis obat dan makanan/minuman yang kita konsumsi. Jadi untuk lebih aman ketika mengkonsumsi obat, lebih baik dengan air putih saja..Selain lebih aman juga lebih praktis, cepat dan murah.

Disadur dari seputarobat.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar