Peta berbagai anjungan dan wahana di TMII, sayangnya hanya ada di dekat pintu masuk sehingga banyak orang yang masih bingung jika ingin memutar kendaraannya untuk ke tempat lainnya, menurut saya lho he he he
Bu De Sri dan Mbak Della serta Teteh Ami dan Mbak Iin sedang duduk santai setelah kenyang makan siang he he he, ngantuk nih katanya. Mana ya Pak De Yono? Sepertinya sudah tidur nyenyak di karpet he he he
Permainan bola di tengah danau buatan, sangat mengasyikan dan mengantri panjang. Ini hanya mengambil gambar orang lain saja yang sedang naik ke bola tersebut, melasnya kiii hiks hiks
Retsi bersama Teteh Ami (Ponakan Oom Deni nih dari kakak perempuan, Teteh Ningsih) yang datang liburan dari Tasikmalaya
Tanggal 1 Januari 2011, kita semua piknik ke TMII. Selain dekat dengan rumah, agak murah tiket masuknya he he he (ya karena orang banyak yang diajak ke TMII). Niatnya sih ingin mengajak anak-anak liburan plus jalan-jalan. Ealah, kok sampai TMII ramai sekali. Cari tempat parkir untuk mobil saja susah banget sampai muter-muter berkali-kali dan akhirnya, dapat juga di dekat pintu masuk. Itu pun sudah mendekati jam makan siang (padahal sampai TMII ituh masih pagi sekitar jam 10 an, pagi nggak ya kalau jam segithu he he he). Ya sudah kita makan dulu, keluarkan semua perbekalan sambil leyeh-leyeh di tempat yang adem. Rencananya mau makan di bawah pohon rindang alias DPR, tapi nggak jadi karena dapatnya di bawah atap rindang he he he. Yo wis lah nggak apa-apa yang penting bisa makan ramai-ramai.
Setelah makan siang, kita semua ingin naik kereta api monorel yang relnya ada di atas itu lho. Tapi, ya ampun yang mengantri saja sudah sampai di jalan raya, weleh-weleh. Dengan terpaksa, kita batalkan acara naik kereta yang satu ini. Retsi sempat ngambek dan mewek lho karena dia ingin sekali naik kereta yang ada di atas. Meskipun sudah pernah naik kereta itu, tapi ya tetap saja ingin lagi, ehmm namanya juga anak-anak khan. Setelah dibujuk banyak orang, Retsi mau deh melihat-lihat yang lainnya saja.
Setelah makan siang, kita semua ingin naik kereta api monorel yang relnya ada di atas itu lho. Tapi, ya ampun yang mengantri saja sudah sampai di jalan raya, weleh-weleh. Dengan terpaksa, kita batalkan acara naik kereta yang satu ini. Retsi sempat ngambek dan mewek lho karena dia ingin sekali naik kereta yang ada di atas. Meskipun sudah pernah naik kereta itu, tapi ya tetap saja ingin lagi, ehmm namanya juga anak-anak khan. Setelah dibujuk banyak orang, Retsi mau deh melihat-lihat yang lainnya saja.
Tapi, ya itu, semua wahana apa pun penuh dan mengantri bak ular naga panjangnya. Akhirnya, kita hanya melihat-lihat saja dan hanya masuk ke wahana akuarium air tawar dan serangga saja. Kita semua, kecuali para sopir he he he, berjalan kaki ke akuarium air tawar, lumayan capek deh, untung saja nggak panas menyengat karena membawa anak-anak kecil. Di akuarium air tawar pun penuh sesak, tapi lumayan lah nggak pakai acara ngantri. Kita semua buru-buru masuk deh karena di luar mulai gerimis dan tidak membawa persediaan payung yang cukup, hanya membawa 2 payung lipat saja he he he padahal orangnya khan ada 15-an. Setelah berkeliling di dalam akuarium air tawar plus istirahat sejenak, ealah para sopir pun belum sampai ke wahana ini. Katanya macetttt bangetttt :( wikksss, gawat nih. Anak-anak mulai lapar dan haus, ya terpaksa deh merogoh kocek yang lumayan untuk membeli makan siang atau cemilan mereka. Sambil menunggu hujan reda, kita semua duduk-duduk di dekat pintu keluar akuarium sambil berfoto dengan badut, lumayan lah anak-anak tidak rewel. Lumayan lama nih nunggu para sopir datang ke tempat parkiran wahana itu. Lalu kita lanjutkan ke wahana serangga. Meskipun serangga yang dilihatnya sedikit, tapi cukup menghibur anak-anak dengan banyak gambar dan diorama serangga serta suaranya yang berbentuk rekaman he he he. Waduhhh, piye jal ki, dah mau selesai di dalam wahana yang satu ini, tapi si sopir belum nyampe juga. Yo wis lah kita duduk-duduk dulu sambil minum jus he he he. Akhirnya, para sopir sampai juga. Langsung saja kita semua ke parkiran dan duduk manis di dalam mobil. Dan bresss hujan pun turun lagi, untung saja sudah di dalam mobil. Nah, mulai lah mengorek-ngorek perbekalan yang masih tersisa sambil menunggu para balita makan lagi dan para sopir istirahat sejenak, katanya pegel banget kakinya menginjak rem dan kopling, macet sih :(
setelah semua beres, kita pulang. Asyik pulang kata Teh Iin kegirangan, terus kata Neneknya Taskia nih, besok-besok kita piknik saja di rumahnya Pak De Yudhi di Sentul he he he daripada di sini macet. Terus kata Oom Deni alias Ayahnya Taskia nih, besok-besok kalau tahun baru mendingan di rumah saja, bakar jagung sambil nonton tivi daripada macet kayak begini he he he. Kesimpulannya adalah Yuk, kita di rumah saja untuk tahun baruan ya, pasti macet di mana-mana khan he he he he.
setelah semua beres, kita pulang. Asyik pulang kata Teh Iin kegirangan, terus kata Neneknya Taskia nih, besok-besok kita piknik saja di rumahnya Pak De Yudhi di Sentul he he he daripada di sini macet. Terus kata Oom Deni alias Ayahnya Taskia nih, besok-besok kalau tahun baru mendingan di rumah saja, bakar jagung sambil nonton tivi daripada macet kayak begini he he he. Kesimpulannya adalah Yuk, kita di rumah saja untuk tahun baruan ya, pasti macet di mana-mana khan he he he he.